Kebijakan Pembangunan Pada Masa Orde Baru

1. Pertanian
a. KUD (Koperasi Unit Desa)
Pada masa orde baru KUD melakukan kegiatan pengadaan pangan untuk persediaan nasional yang diperluas dengan tugas menyalurkan sarana produksi pertanian (pupuk, benih, dan obat-obatan).
Pada masa kini KUD di sekitar wilayah saya melalui perubahan fungsi menjadi tempat untuk membayar listrik, meski begitu KUD tersebut juga masih membantu para warga sekitar agar lebih makmur.
 
b. BPTP (Balai Pengkajian Pertanian Lapangan)
Pada masa orde baru BPTP menghasilkan inovasi untuk pengembangan pertanian pada masa Soeharto, salah satu produk unggulnya adalah Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW). BPTP mengoordinasikan dan pengembangan teknologi pertanian yang bersifat spesifik kepada petani.
Pada masa kini BPTP berfungsi untuk mengoptimalkan hasil pertanian seperti meningkatkan mutu, lebih berinovasi serta melakukan inovasi.
c. PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan)
Pada masa orde baru PPL memperkenalkan dan menyebarluaskan teknologi pertanian kepada para petani melalui kegiatan penyuluhan
Pada masa kini PPL masih melakukan tugasnya dengan baik yaitu dengan memperkenalkan dan menyebarluaskan teknologi pertanian agar hasil pertanian lebih optimal.

2. Pendidikan
a. SD Inpres
Pada masa orde baru SD inpress melakukan program wajib pembentukan kelompok belajar atau kerja yang bertujuan untuk memperluas kesempatan belajar, terutama di pedesaan dan bagi daerah perkotaan yang penduduknya berpenghasilan rendah. Peningkatan jumlah sekolah dasar diikuti pula oleh peningkatan jumlah guru. Jumlah guru SD yang sebelumnya berjumlah sekitar ratusan ribu, pada awal tahun 1994 menjadi lebih dari satu juta guru. Satu juta lebih guru ditempatkan di sekolah-sekolah inpres tersebut. Lonjakan jumlah guru dari puluhan ribu menjadi ratusan ribu juga terjadi pada guru SMP. Total dana yang dikeluarkan untuk program ini hingga akhir Pembangunan Jangka Panjang (PJP) I mencapai hampir Rp 6,5 triliun.
Pada masa kini SD inpress telah berganti nama karena adanya program wajib belajar 12 tahun yang dirasa lebih efektif ketimbang program wajib pembentukan kelompok belajar atau kerja yang diterapkan SD inpress. 
b. GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh)
Pada masa orde baru GNOTA adalah gerakan yang mendorong orang tua agar memperdulikan masa depan anaknya, sehingga lebih menyadarkan mereka agar anak tidak putus sekolah. Dalam upaya memperkuat pelaksanaan GN-OTA, diterbitkanlah Surat Keputusan Bersama Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Agama Nomor 34/HUK/1996, Nomor 88 Tahun 1996, Nomor 0129/U/1996, Nomor 195 Tahun 1996 tentang Bantuan terhadap Anak Kurang Mampu, Anak Cacat, dan Anak yang Bertempat Tinggal di Daerah Terpencil dalam rangka Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
Pada masa kini GNOTA lebih seperti membantu anak-anak berkebutuhan khusus seperti membangun SLB bagi anak difabel dan anak disabilitas serta tetap membantu anak kurang mampu dan anak yatim melalui beasiswa dan dana bos. Selain itu, membantu anak anak di pelosok dengan membantu mendirikan sekolah meski sarananya bisa dikatakan kurang.

3. KB
a. Penyuluh KB
Pada masa orde baru penyuluhan KB dilakukan melalui media cetak maupun elektronik secara gencar dengan tujuan untuk memberitahukan pentingnya KB.
Pada masa kini penyuluhan KB tidak terlalu berbeda dengan masa orde baru bahkan bisa dibilang semakin luas dengan adanya internet.
b. BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
Pada masa orde baru BKKBN adalah lembaga yang memiliki program untuk pengendalian pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya.
Pada masa kini BKKBN masih berusaha dengan melalui bidan dan petugas kesehatan yang berhubungan dengan KB sehingga lebih mudah dan efektif.

4. Kesehatan
a. Posyandu
Pada masa orde baru dikembangkan Posyandu, yaitu pengembangan dari pos penimbangan dan kurang gizi. Posyandu dengan 5 programnya yaitu, KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare dan Imunisasi. Posyandu bukan saja untuk pelayanan balita tetapi juga untuk pelayanan ibu hamil. Bahkan pada waktu-waktu tertentu untuk promosi dan distribusi Vit.A, Fe, Garam Yodium, dan suplemen gizi lainnya.
Pada masa kini posyandu masih melakukan tugasnya dengan baik di desa maupun di kota, bahkan pemerintah melakukan penyuluhan mengenai pentingnya posyandu meski tidak segencar penyuluhan KB.
b. Puskesmas
Pada masa orde baru puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Pada masa kini puskesmas lebih berfungsi sebagai tempat pertolongan pertama bagi pasien khususnya bagi penduduk desa karena lebih dekat dan mudah dijangkau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Demokrasi setelah kemerdekaan indonesia

Proses Proklamasi